Contoh Resensi Roman Salah Asuhan Karya Abdul Muis


Kematian dari Penyesalan

Judul Buku                   : Salah Asuhan
Penulis                          : Abdul Muis
Editor                           : Tim Balai Pustaka
Halamana                     : 237
Cetakan                       : Ke 38
Penerbit                        : PT (Persero) Percetakan dan Penerbitan Balai Pustaka
Tahun Terbit                 : 2009
IBSN                           : 970-407-064-5


Cinta membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Seperti yang di gambarkan oleh Abdul Muis mengisahkan perjuangan seorang Hanafi memenuhi hasratnya untuk memiliki gadis keturunan Eropa. Corrie,gadis Eropa yang menciptakan keindahan di mata Hanafi, juga menorehkan dalam perasaannya.

Hanafi seorang pribumi berkelahiran Minangkabau, ia terlahir dari keluarga berkekurangan. Sejak kecil, ia telah kehilangan tangan kekar ayahnya. Dalam dada ibunya tersimpan harapan yang menggejolak. Menyekolahkan Hanafi menjadi cita-cita seorang ibu Hanafi, walaupun harus berutang kepada Sutan Batuah, yang kerap disapa dengan panggilan mamak.

Hasratnya seorang yang ingin memberikan pendidikan yang tinggi untuk anakanya,  Hanafi di antar ke Betawi. Di Betawi, ia mengenyam pendidikan di Hoogere Burger School (SBH) dan dititipkan pada keluarga Belanda. Sekian waktu Hanafi tumbuh dan dewasa dengan huru-hara pergaulan barat.

Setelah menyelesaikan pendidikan, Hanafi memutuskan untuk pulang ke Solok. Di Solok ia bekerja sebagai klerek di Kantor Asisten Residen Solok. Dalam selang waktu yang singkat, Hanafi dinobatkan sebagai seorang  Komis. Kembanggaan yang bersarang di dadanya membuatnya lupa pada kearifan lokalnya. Ia lebih senang hidup dalam gaya kebarat-baratan.

Sepanjang bergaul, Hanafi bertemu gadis Eropa, Corrie namanya. Gadis katurunan dari dua kembangsaan. Prancis dan Indonesia. Corrie  memikat dan  membaut seorang Hanafi tergila-gila. Dalam hubungan intens, mereka menikmati dan menghabiskan waktu dalam keakraban. Corrie menganggap pergaulan selama yang terjalin sekian lama, sebatas teman biasa. Namun Hanafi menafsirkan pergaulan itu sebagai cinta yang membuatnya tidak bisa merasa tenang. Hanafi memendam perasaan melebih sekadar taman yang tidak dapat mengurunkan hasratnya untuk menyatakan rasa cintanya kepada Corrie.

Cinta tidak berpihak pada Hanafi, Corrie mamilih menolak Hanafi dangan cara yang halus. Penolakan yang dilakukan Corrie bukan tanpa sebab, ada beberapa sebab yang tidak diungkapkan oleh Corrie kepada Hanafi. Pertama kebudayaan yang berbeda, Corrie tumbuh dewasa dengan peradaban Eropan. Sementara Hanafi, adalah seorang pribumi yang melupakan kebudayaannya dan hanyut dalam pergaulan Barat. Setelah pernyataan sikap dari Hanafi, Corrie menghindar  ke Betawi. Di Betawi Corrie menyuratkan perasaannya yang berisi tentang penegasan agar Hanafi melupakanya. Hanafi direnggut kekecewaan ketika mendapati dan membaca surat yang dikirm Corrie. Hanafi memutuskan ke kembali kepada ibunya. Akibat menahan direnggut kekecewaan, ia jatuh sakit dan dirawat oleh sang ibu. Selain merawat, ibu memberikan banyak nasihat sebagai motiviasi hidup. Salah satu keinginan ibu adalah menikahakan hanafi denga Rapiah, putri Sutan Batuah.

Dengan berat hati, Keinginan sang ibu dipenuhi oleh Hanafi. Penikahan yang terjadi justru memenjadi konflik dalam pikiran Hanafi. Walaupun setalah selang waktu dua tahun mereka dikarunihi seorang anak yang diberinama Syafei, namun pola pikir Hanafi masih belum berubah. Hal-hal sepele juga kerap memicu kemarahan, caci maki, dan  segala perlakuan buruk dilontarkan pada Rapiah. Ketabahan dan ketegaran Rapiah menanggapi segala perlakuan Hanafi kapadaya, membuat seorang mertua terkagum padanya.

Suatu waktu Hanafi merenung seorang diri di kebun. Sang ibu coba menghampiri dan menasehati Hanafi. Namun  nasehat  tersebut ditanggapi dengan cara mencemooh ibunya. Dalam waktu yang bersamaan, tiba-tiba seokor anjing gila menerkam tangan Hanafi. Hanafi dianjurkan untuk menjalani pengobatan ke Jakarta. Di Jakarta, ia bertemu kembali Corrie. Kerinduan kepada Corrie membuat Hanafi melakukan berbagai hal nekad, misalnya berpindah negara menjadi kewarganegaraan Belanda dan menceraikan Rapiah melalui sebuah surat. Pernikahan yang terpaksa ditturuti Corrie, karena tekad Hanafi bersikaras memenuhi segala persyaratan agar dapat menikah dengan Corrie. Meski pun Corrie harus menerima kenyataan bahwa ia akan dijauhi teman-teman Eropanya.

Hanafi dan Corrie diam-diam melangsungkan pernikahan sederhana di salah satu rumah teman Belanda Corrie. Walaupn teman Corrie tidak suka pada Hanafi seorang pribumi yang bergaul dengan orang Belanda. Sementara di rumah Rapiah dan Ibu  menanti kepulangan Hanafi.

Kehidupan rumah tangga Hanafi dan Corrie berjalan melenceng dari harapan. Mereka hidup dalam kebingungan karena identitas mereka tidak mendapat pengakuan dari dua negara. Seiring waktu keluarga mereka berantakan, Corrie kehilangan supel dan kelincahan, memilih menjadi seorang yang pendiam. Sementara Hanafi kembali menjadi ganas, menaruh kecurigaan , melontarkan tuduhan perzinahan kepada istrinya. Karena sudah tidak ada keseuaian pikiran mereka memutuskan untuk bercerai. Corrie meninggalkan Jakarta menuju Semarang. Di Semarang ia mengabdi di sebuah panti asuhan.

Hanafi dihampir penyesalan, dan menyusul istrinya ke Semarang. Di sembarang ia dikagetkan kabar kematian istrinya akibat penyalit kolera yang kronis. Dengan perasaan terpukul, ia pulang ke rumah ibunya. Di rumah, Hanafi kehilangan semangat dan gairah hidup. Hingga akirnya ia terjatuh sakit, dirujuk ke rumah sakit dan  menghembuskan helai napas takhir. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Hanafi mogonsumsi sublimat yang bersifat racun.

Memang Abdul Muis menggambarkan penotokohan dengan kehidupan  peradaban barat yang tidak patut dijadikan sebagai tau ladan dalam  menjalankan kehiduapan. Kehipuan keras kepala dalam setiap roman jika disandingkan dengan alur yang berakhir dengan penyesalan, biasanya akan memberi berbagai kesan pada pembaca.

Dari sesi positif, penggambaran  penokohan dapat mempengaruhi kejiwaan pembaca untuk larut dalam penyesalan. Di sisi lain, penokohan yang digambarkan meberikan kesan yang negatif. Misalnya ibu menasehati tokoh utama dalam alur cerita, ada kesan yang tidak patut ditiru oleh pembaca, yakni saat tokoh utama mencomooh ibunya hanya karena meluapkan emosi yang tidak dapat terkontrol.

Penokohan dalam Roman Salah Asuhan sangat merepresentasikan kehidupan beberapa pulu tahun silam. Dari roman ini pembaca dapat mengimajinasikan peristiwa dan situasi yang terjadi pada masa lampau. Dalam suatu karya akan meberikan berbagai warna interpretasi yang kemudian menjadi presepsi masing-masing pembaca, makan akan ada pro dan kontra tehadap nilai-nilai moral yang terdapat dalam roman ini.

Komentar

Postingan Populer