Contoh Resensi Konser Sastra II Sulawesi Tenggara
Konser
Sastra II Representasi Kebudayaan
Rahmat
Adianto (N1D116034)
Nama Kegiatan : Konser Sastra II
Lokasi : Woaroeng X-Bro
Waktu : Pukul 19.00 sampai 23.54
Wita.
Penyelenggara : Rumah Andakara
Disponsori Oleh : J. Mild, The Could Manajemen, dan Aden
Ensembel.
Desember disambut
dengan kemerihan Workshop Konser Sastra II yang diselenggarakan oleh Rumah
Andakara. Konser Sastra masih gemilang seperti tahun lalu. Yang membedakan
hanya lokasi dan suasana. Tahun lalu Konser Sastra digelar dengan konsep yang
boleh dikatakan konsep megah karena bertempat dalam Ruang Hotel Swiss Kendari.
Selain tempatnya pegelaranya, Konser Sastra juga dibuka resmi oleh Wakil Walikota
Kota Kendari.
Konser Sastra II
mengemas “Penciptaan Karya, Anak Panah,
dan Kerinduan” sebagai Titik Temu. Ada hal berbeda yang dilakukan oleh
Rumah Adakara dibanding Komunitas lain. Bisanya berbagai komunitas akan cenderung
menggunakan istilah yang telah lama ada daripada berpikir untuk menggunakan
atau menciptakan istilah-istilah baru. Lain halnya dengan Rumah Andakara, bukan
hanya menunjukan eksistensinya sebagai penggiat sastra, namun mencoba membuat
terobosan baru untuk menciptakan yang berbeda seperti yang telah saya
kemukakan. Misalnya, “Titik Pertemuan” barangkali sebagai istilah lain dari
kata tema. Istilah yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pemikiran
orang-orang ketika ingin menyelenggarakan kegiatan.
Konser Sastra II,
diselenggarakan di Waroeng X-Bro bukan tanpa alasan. Entah alasan apa yang
melatarbelakangi pemilihan Waroeng X-Bro tempat pementasan. Saya berpikir bahwa
kali ini Rumah Andakara ingin menggelar pentas dengan konsep yang sederahan
tetapi tidak kalah kemilang dari konser tahun lalu. Bersahabat dengan alam,
merupakan salah satu pilihan yang tepat menggelar pertunjukan. Orang tidak akan
berpikir seberapa megah tempat penggelarannya, namun yang terpikirkan adalah
tentang gairah performa yang akan ditampilkan.
Di balik konsep yang
tebilang sederhana, Rumah Andakara menghadirkan kejutan yang spektakuler. Kespektakuleran
kegiatan yang diselenggarakan Rumah Andakara karena menampilkan barbagai
perforama, seperti monolog yang bintangi oleh Ahma Zain persembahan dari Teater
Sendiri, Musikalisasi Puisi dari Vibra, Teater Anak dari Teater Anak Sendiri,
Puisi Kontemporer oleh Wa Ode Nur Iman dan Deasy Tirayoh dari Rumah Andakara,
Kabhanti Gambusu dari La Ode Kamaluddin. Salah satu yang menuai keistimewaan
dalam Konser Sastra II adalah kehadiran dua orang maserto yang pertama masetro
musik gambus, yakni La Ode Kamaluddin dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Jose
Rizal Manua dari Palembang, Sumatera Barat. Jose Rizal Manua salah seorang Maestro
Sastra Indonesia kelahiran Palembang yang ternama hingga ke manca negara
melalui kiprahnya di dnuia Sastra. Kali ini, Jose Rizal Manua mengorbankan
waktu dan menempuh jarak yang lumayan jauh, sabagai bintang tamu yang
menampilkan monolog berjudul Biarin dalam Konser Sastra II.
Konser Sastra II juga
menghadirkan MC spektakuler yang menghidupakan suasana sepanjang pertujukan
berlangsung. Penonton tidak dihampiri rasa jenuh karena pembawaan MC yang tidak
kehabisan kata yang membuat penonton terbahak-bahak. Sense Of Humor akan
dibutuhkan dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang memprioritaskan hiburan
sebagai puncak kegiatanya. Jika Seorang MC tidak gesit dan tidak cerdas dalam
mengisi celah-celah maupun mengantar dari performa ke performa selanjutnya maka,
tidak menutup kemungkinan para penonton akan jenuh, bahkan akan banyak yang
beranjak dari tempat duduknya.
Rumah Andakara berusaha
menunjukan eksistensi dan kepeduliannya terhadap sastra ditanah air Indoensia.
Juga merupakan suatu langkah melestraikan dan mengembangkan kesususatraan
sebagai wujud kearifan lokal yang luhur. Kesusastraan bukan hanya sebagai ajang
untuk menunjukan kebolehan dan bakat, namun juga sebagai wujud pemertahanan
kebudayaan luhur yang mengajarakan
segala sesuatu melalui barbagai bentuk aktivitas yang estetis. Salah satu
tujuan Rumah Andakara menggelar Konser Sastra adalah untuk menunjukan betapa bernilainya
sastra kepada masyarakat yang perlahan menjauh dari kearifan lokalnya.
Sangat disayangkan lokasi
Konser Sastra II lumayan jauh dari wilayah Kampus Universitas Halu Oleo (UHO),
andai kata lokasi Konser Sastra II tidak jauh dari Kampus UHO, setidak akan
lebih banyak mengundang penonton. Kemudian dari segi ketersediaan tiket Konser
Sastra II yang dibatasi jumlahnya, sehingga masih banyak orang yang mungkin
tidak mendapat tiket selama proses penjualan. Di sisi lain, tidak sedikit penonton
dari mahasiswa yang mengaku hadir hanya untuk keperluan tugas dari mata kuliah.
Inisiatif Rumah
Andakara menghidupkan kesusastraan di wilayah Sulawesi Tenggara khususnya di Kendari
merupakan ajang yang cegemilang untuk menjaga kesegaran dan kelestarian kebudayaan.
Melalui sastra, masyarakat bisa belajar dan berpikir kritis baik secara
akademik maupun secara imajinatif. Kemudian terkadang harus ada unsur paksaan
yang diberkan kepada masyakat terutama, mahasiswa untuk selalu turut terlibat
ataupun menyaksikan pertunjukan-pertunjukan yang bersifat mendidik. Hal tersebut
diangggap perlu untuk membangkitkan semangat dan antusias masyarakat agar
senantiasan mempertahankan warisan luhur yang telah dititipkan sehingga tidak
lenyap seiring perkembangan zaman.
Komentar
Posting Komentar